Jumat, 05 April 2013

Image ISO, Amankan Master Program Anda Dari Virus Nakal





Assalamu’alaikum semua, Alhamdulillah, senang rasanya bisa cepat hadir kembali. Kalo baca judul di atas dan sudah baca tutorial sebelumnya (Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Menginstall Windows 8) mungkin ada yang nanya, katanya ini judul tutorial terdahulu, kok baru muncul?. Jawabannya ia, ini memang judul tutorial yang lama, Tutorial ini pernah saya share sekitar 3 tahun yang lalu. Saat itu Windows 7 belum lahir, tapi ibarat ibu hamil, tinggal menunggu waktu. Ceh bernostalgia. 

Sebenarnya tutorial ini sudah pernah saya publish di blog Saya yang lama, dan blog itu sendiri sudah lama PUNAH. Alasan ditulis kembalinya tutorial ini pastinya karena manfaatnya. Saya sering menerima pertanyaan yang redaksinya kurang lebih “virus suka menyerang file berekstensi .exe, sedangkan kebanyakan master program termasuk driver berekstensi tersebut, jadi bagaimana cara mengamnkannya?”, mungkin ada yang jawab “kompress ke rar/zip”, pinter...,tapi masih kurang. Persoalan lainnya adalah kebanyakan orang termasuk saya sangat menggemari keygen, patch dan berbagai tools activator yang oleh Antivirus terdeteksi sebagai ancaman bagi system. Tools seperti ini, meskipun disimpan dalam format zip/rar, oleh antivirus tertentu tetap dapat menemukan dan menghapusnya. So, cara apa lagi yang bisa digunakan? Salah satunya adalah dengan mengkonversi file tersebut menjadi file image berekstensi iso.

SELAMAT MENYIMAK !!!

ISO adalah bentuk ekstensi format file dari sebuah keping CD/DVD yang secara langsung menyalin dan menjadikan keseluruhan file dari sumber tersebut menjadi satu file image dengan ekstensi *.ISO atau juga dikenal sebagai disc image. Proses penyatuan ini mirip dengan proses kompressi atau archive sperti menggunakan aplikasi WinRar atau WinZip, hanya saja dengen metode Image ISO, bukan hanya filenya yang ikut terkompressi tapi juga bootable dari sumber tersebut dan masih memungkinkan untuk melakukan pengeditan, enkripsi, konversi, Ekstrak dan tentu saja KEBAL VIRUS dan ANTIVIRUS. Seperti kita ketahui, metode kompressi dengan WinRar atau WinZip juga mendukung untuk fungsi-fungsi tersebut, akan tetapi tidak kebal ANTIVIRUS dan tidak dapat menyimpan bootable.

Dengan demikian, kita dapat menyimpan dan memperbanyak softcopy dari CD/DVD Windows, Distro Linux, Office, Driver, Games atau program apa saja dari keping CD/DVD ke dalam Disk Drive PC/Notebook sehingga anda tidak perlu khawatir jika CD/DVD tersebut rusak. Memang tidak mudah untuk menjaga penyimpanan data seperti CD atau DVD. Lantas bagaiman dengan program atau aplikasi hasil Unduhan? Sabar dulu, itu juga akan dijelaskan. Setelah membaca tutorial ini, silahkan unduh perlengkapannya dan Anda akan dapat membuat file ISO untuk semua master program Anda, entah itu freeware atau Paid Licence, entah itu asli atau ASPAL, semua bisa.

Oh iya, seperti judul di atas, sebagaimana file archive lainnya, file Image ISO juga tidak dapat terinfeksi virus dengan catatan bahwa data – data yang dijadikan file ISO sebelumnya memang sehat dari virus. Sebagai tambahan, dengan file ISO kita dapat membuat bootable bukan hanya dalam bentuk CD/DVD tapi dalam bentuk USB-Drive (Baca MembuatWindows Vista-7-8 USB Installer dan USB Multiboot, Satu Flash Disk Untuk Banyak Fungsi).
Ok, kita mulai dengan membuat file ISO. Ada banyak software tools yang dapat digunakan untuk membuat file ISO, tools tertentu seperti Nero 12 Ultra atau Ashampoo Burning Studio 2013 hanya dapat membuat file ISO secara langsung dari Bootable CD/DVD dan ada pula tools sepert Power ISO atau Image Burning yang dapat membuat ISO dari folder secara langsung. Dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan cara menggunakan Image Burning dan Ashampoo Burning Studio 2013. Kenapa tools ini? Alasannya sederhana, kedua tools ini cukup ringan dan cepat. So, sediakan perlengkapan berikut:


  • Keping Bootable CD/DVD, Dalam kesempatan ini saya menggunakan Driver Notebook saya Acer Aspire 4732Z

  • Sekumpulan Master software.

  • Ashampoo Burning Studio 2013 dan Image Burning yang tentunya sudah terinstall sebelumnya. Kalau belum punya coba minta ke Om Google atau untuk tetangga silahkan bawa USB Flash Disc.

Ok, tunggu apalagi, kita mulai.

Ashampoo Burning Studio

  • Masukkan DVD Driver ke DVD-Room, tunggu sejenak sampai DVD Tersebut terbaca, untuk lebih meyakinkan buka Windows Explorer

  • Jalankan Ashampoo Burning Studio 2013 dengan mengklikk dua kali icon dekstop dan tunggu sampai terbuka.

  • Arahkan mouse ke menu “Create/Burn/Browse Disc Images”, plih (Klik)opsi “Create a Disc Image from a CD/DVD”, aplikasi ini dengan sendirinya akan mencari dan mengenali lokasi sumber datanya. Jika Anda memiliki lebih dari satu CD/DVD-Drive, pastikan lokasi yang di pilih adalah lokasi yang tepat. Jika masih ragu, klik “Open Try” untuk menguji, jika sudah tepat klik “Next “ untuk melanjutkan.

  • Selanjutnya pilih tempat untuk menempatkan file image ISO. Klik “Browse”. Tentukan pula nama file ISOnya (di kolom “File Name”), klik “Save
  • Tentukan format disc image yang akan di buat (Kolom Disk Image Format), pilih “ISO File Format”, klik “Next” untuk lanjut

  • Selanjutnya tinggal menunggu sampai proses pembuatan file Iso selesai.

  • Klik “Exit” untuk menutup dan lihat hasilnya ditempat yang telah di tentukan sebelumnya:

Image Burning

Ashampoo Burning Studio sudah tuntas, sekarang saatnya untuk Image Burning. Yang perlu diingat adalah file yang akan dijadikan ISO sudah harus diletakkan dalam satu folder dan nantinya kapasitas total dari file iso nantinya tergantung kapasitas file yang akan dimasukkan dalam folder bakal ISO tadi. Dalam tutorial ini saya menemptakan Folder bakal ISO di Document. Folder ini saya berinama “Kumpulan Master”. Berhubung hanya sekedar praktek jadi saya hanya memasukkan beberapa master aplikasi yaitu Mozilla Firefox 18, Ashampoo Burning Studio 2013, Aimp 3, Image Burning, Winrar  dan KMP Player. Ikuti langkah berikut ini.

  • Jalankan aplikasi Image Burning dengan mengklik dua kali icon ImgBurn di dekstop, tunggu sampai aplikasi tersebut terbuka.

  • Pilih/klik opsi “Create image file from files/folders

  • Tentukan lokasi sumber dan lokasi target. Untuk Source pilih folder baka ISO yang telah dibuat sebelumnya (folder Kumpulan Master), selanjutnya untuk target (tempat penyimpanan hasil) silahkan tentukan sendiri, dalam tutorial ini saya juga tempatkan di Document. Jangan lupa simpan file (Save as type) dengan ISO Files (*.iso)

  • Klik “Build” untuk memulai proses kompressi ISO.

  • Selanjutnya hanya Ok-Yes-Ok-Yes dan selesai

  • Lihat Document untuk hasilnya.

  • Untuk selanjutnya silahkan praktek dengan sample lainnya. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat ISO langsung dari CD/DVD atau sebaliknya.

Di atas sudah dijelaskan bagaimana cara membuat file image berformat ISO, rasanya kurang afdol jika tidak dilengkapi dengan cara membaca, mengedit, mengkonversi, mengekstrak atau memburning file tersebut. Singkat aja, untuk sekedar membaca atau mengurai (ekstrak) file ISO, aplikasi seperti WinRar atau WinZip rasanya sudah cukup, tapi hanya sebatas itu, belum lagi jika file ISO yang akan di buka cukup besar, akan memakan waktu cukup lama dan tentunya siapkan lagi space seukuran file yang bersangkutan sebagai tempat ekstrak. Untuk itu, sebaiknya gunakan virtual drive (Baca Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Menginstall Windows 8). Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat Virtual Drive, sebut saja Daemon Tools Lite, Alcohol 120% dan banyak lagi.
Dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan cara menggunakan virtual drive dari Daemon Tools Lite Pro 5.1. Bagi yang belum punya silahkan minta ke gudangnya Om Google atau minta ke tetangga. Yang saya pakai? Sudah pasti ASPAL punya. Karena aplikasi tersebut sudah terinstall di Notebook saya, langsung saja.

Membaca file

  • Pilih file berformat ISO yang akan dibaca, dalam kesempatan ini saya menggunakan file image driver yang tadi.

  • Klik Kanan file tersebut, pilih DAEMON Tools Pro > Muat ke “(Mount to)” >    [DT-0] (H) Kosong “([DT-0] (H) Empty)”

  • Tunggu beberapa saat dan lihat Windows Explorer.

  • Lihat, BD-Rom Drive (H:) yang tadinya kosong kini berubah (bandingkan dengan screenshot pada halaman 3 di atas.

  • Untuk menjalankan meng-copy atau menginstall dapat dijalankan secara langsung dari virtual drive tanpa harus mengekstrak. Coba muat file ISO yang telah dibuat sebelumnya.

  • Untuk mengeluarkan virtual drive klik kanan di virtual drive > DAEMON Tools Pro > Unmount Image

Pada saat memuat file ISO dengan Virtual drive utamanya jika file ISO berasal dari media luar (removeable), jangan lepaskan media sumber tersebut selama proses pembacaan/pemakain berjalan. Jangan khawatir, pada saat membuak file ISO dengan virtual drive master aplikasi Anda tidak terinfeksi virus nakal.

Mengedit dan Mengkonversi file Image

Mengedit file image berarti mengubah file Image misalnya menambah atau mengurangi isi file tersebut, sedangkan mengkonfersi berarti mengubah atribut atau ekstensi file Image tersebut. Tambahan, format file image ada beberapa macam, tergantung tools yang digunakan untuk membuatnya, seperti *.nrg dibuat dengan Nero, *.ash dibuat dengan Ashmpoo Burning Studio, *.MDF dan *.MDX dibuat dengan Daemon Tools Lite dan banyak lagi, meskipun umumnya aplikasi tersebut mendukung untuk penyimpanan dalam file standar (*.ISO). Namun, terkadang ada saja yang menyimpan file tersebut dalam format aplikasi pembuat file imagenya. Emang apa masalahnya kalau file imagenya berformat *.nrg misalnya? Bukan tidak bagus, tapi seperti saya katakan sebelumnya, ada banyak format file image, tergantung aplikasi apa yang dipakai membuatnya. Masalahnya adalah ada banyak aplikasi yang tidak saling mendukung. Misalnya, Driver yang saya buat sebelumnya saya simpan dengan mengikuti format Ashampoo Burning Studio dan kemudian file tersebut akan saya burning kembali ke keping DVD dengan menggunakan Nero 10 Ultra, sudah dapat di pastikan Nero tidak mengenali file tersebut.

Berbeda lagi jika file tersebut disimpan dengan menggunakan format ISO standar, dapat dipastikan bahwa setiap aplikasi burning akan mengenalinya. Demikian pula dengan aplikasi virtual drive, aplikasi semacam ini akan dapat mengenali semua format image dan ditambah dengan vitur edit dan convert image, maka merupakan langkah yang tepat dijadikan  pilihan utama sebagai pembaca file image, termasuk ISO. Ok, cukup jelas dan langsung ke TKP...

  • Pilih file berformat ISO yang akan diedit/diconvert. Dalam kesempatan ini saya menggunakan file ISO yang telah kita buat sebelumnya, yaitu Kumpulan Master.

  • Klik kanan file yang bersangkutan, pilih DAEMON Tools Pro > Edit Image

  • Perhatikan jendela berikut. Lihat petunjuknya, klik kanan dan pilih “Tambah berkas” / “Add file” untuk menambahkan file atau klik kanan langsung file yang akan di hapus dan pilih “Hapus” / “Remove”, klik “Save” untuk menyimpan

  • Di jendela Save dapat ditentukan format file ISO yang baru, jadi jika sebelumnya file tersebut merupakan file image yang dibuat dengan format *.Nrg, Anda dapat memilih format ISO standar untuk langsung mengkonversi. Klik “Ok” untuk lanjut.

  • Tinggal tunggu sampai proses save dan convert selesai, Anda dapat me-minimize jendela tersebut untuk melanjutkan pekerjaan yang lain dengan mengklik  “Mode Belakang” / “Backgroun Mode” dan setelah selesai coba cek langsung hasilnya.

Cukup Panjang yah tutorialnya, capek juga nih, tapi tak apalah yang penting pembaca semua tidak ada yang kecewa. Ayo semuanya relaksasi, berdiri tegak, angkat kaki dan tangan kiri bersamaan, tangan kanan lurus ke samping, ikuti irama. Hahahah,,, 


Sekian dulu yah....  

SELAMAT MENCOBA, SEMOGA SUKSES….....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar