Assalamu’alaikum
semua, Alhamdulillah, senang rasanya bisa cepat hadir kembali. Kalo baca judul
di atas dan sudah baca tutorial sebelumnya (Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Menginstall Windows 8) mungkin ada
yang nanya, katanya ini judul tutorial terdahulu, kok baru muncul?. Jawabannya
ia, ini memang judul tutorial yang lama, Tutorial ini pernah saya share sekitar
3 tahun yang lalu. Saat itu Windows 7 belum lahir, tapi ibarat ibu hamil,
tinggal menunggu waktu. Ceh bernostalgia.
Sebenarnya
tutorial ini sudah pernah saya publish di blog Saya yang lama, dan blog itu
sendiri sudah lama PUNAH. Alasan ditulis kembalinya tutorial ini pastinya
karena manfaatnya. Saya sering menerima pertanyaan yang redaksinya kurang lebih
“virus suka menyerang file berekstensi .exe, sedangkan kebanyakan master program
termasuk driver berekstensi tersebut, jadi bagaimana cara mengamnkannya?”,
mungkin ada yang jawab “kompress ke rar/zip”, pinter...,tapi masih kurang.
Persoalan lainnya adalah kebanyakan orang termasuk saya sangat menggemari keygen,
patch dan berbagai tools activator yang oleh Antivirus terdeteksi sebagai
ancaman bagi system. Tools seperti ini, meskipun disimpan dalam format zip/rar,
oleh antivirus tertentu tetap dapat menemukan dan menghapusnya. So, cara apa
lagi yang bisa digunakan? Salah satunya adalah dengan mengkonversi file
tersebut menjadi file image berekstensi iso.
SELAMAT MENYIMAK !!!
ISO adalah bentuk ekstensi format file dari sebuah keping CD/DVD yang secara langsung menyalin dan menjadikan keseluruhan
file dari sumber tersebut menjadi satu file image dengan ekstensi *.ISO atau juga
dikenal sebagai disc image. Proses
penyatuan ini mirip dengan proses kompressi atau archive sperti menggunakan
aplikasi WinRar atau WinZip, hanya saja dengen metode Image ISO, bukan hanya
filenya yang ikut terkompressi tapi juga bootable dari sumber tersebut dan
masih memungkinkan untuk melakukan pengeditan, enkripsi, konversi, Ekstrak dan
tentu saja KEBAL VIRUS dan ANTIVIRUS. Seperti kita ketahui, metode
kompressi dengan WinRar atau WinZip juga mendukung untuk fungsi-fungsi
tersebut, akan tetapi tidak kebal ANTIVIRUS dan tidak dapat menyimpan bootable.
Dengan demikian, kita dapat menyimpan dan memperbanyak softcopy dari
CD/DVD Windows, Distro Linux, Office, Driver, Games atau program apa saja dari
keping CD/DVD ke dalam Disk Drive PC/Notebook sehingga anda tidak perlu
khawatir jika CD/DVD tersebut rusak. Memang tidak mudah untuk menjaga
penyimpanan data seperti CD atau DVD. Lantas bagaiman dengan program atau
aplikasi hasil Unduhan? Sabar dulu, itu juga akan dijelaskan. Setelah membaca
tutorial ini, silahkan unduh perlengkapannya dan Anda akan dapat membuat file
ISO untuk semua master program Anda, entah itu freeware atau Paid Licence,
entah itu asli atau ASPAL, semua bisa.
Oh iya, seperti judul di atas, sebagaimana file archive lainnya, file
Image ISO juga tidak dapat terinfeksi virus dengan catatan bahwa data – data
yang dijadikan file ISO sebelumnya memang sehat dari virus. Sebagai tambahan,
dengan file ISO kita dapat membuat bootable bukan hanya dalam bentuk CD/DVD
tapi dalam bentuk USB-Drive (Baca MembuatWindows Vista-7-8 USB Installer dan USB Multiboot, Satu Flash Disk Untuk Banyak Fungsi).
Ok, kita mulai dengan membuat file ISO. Ada banyak software tools yang
dapat digunakan untuk membuat file ISO, tools tertentu seperti Nero 12 Ultra atau Ashampoo Burning Studio 2013
hanya dapat membuat file ISO secara langsung dari Bootable CD/DVD dan ada pula
tools sepert Power ISO atau
Image Burning yang dapat
membuat ISO dari folder secara langsung. Dalam kesempatan ini saya akan
menjelaskan cara menggunakan Image
Burning dan Ashampoo Burning
Studio 2013. Kenapa tools ini? Alasannya sederhana, kedua tools ini
cukup ringan dan cepat. So, sediakan perlengkapan berikut:
- Keping Bootable CD/DVD, Dalam kesempatan ini saya menggunakan Driver Notebook saya Acer Aspire 4732Z
- Sekumpulan Master software.
- Ashampoo Burning Studio 2013 dan Image Burning yang tentunya sudah terinstall sebelumnya. Kalau belum punya coba minta ke Om Google atau untuk tetangga silahkan bawa USB Flash Disc.
Ok,
tunggu apalagi, kita mulai.
Ashampoo Burning Studio
- Masukkan DVD Driver ke DVD-Room, tunggu sejenak sampai DVD Tersebut terbaca, untuk lebih meyakinkan buka Windows Explorer
- Jalankan Ashampoo Burning Studio 2013 dengan mengklikk dua kali icon dekstop dan tunggu sampai terbuka.
- Arahkan
mouse ke menu “Create/Burn/Browse Disc
Images”, plih (Klik)opsi “Create a
Disc Image from a CD/DVD”, aplikasi ini dengan sendirinya akan mencari dan
mengenali lokasi sumber datanya. Jika Anda memiliki lebih dari satu
CD/DVD-Drive, pastikan lokasi yang di pilih adalah lokasi yang tepat. Jika
masih ragu, klik “Open Try” untuk
menguji, jika sudah tepat klik “Next
“ untuk melanjutkan.
- Selanjutnya pilih tempat untuk menempatkan file image ISO. Klik “Browse”. Tentukan pula nama file ISOnya (di kolom “File Name”), klik “Save”
- Tentukan format disc image yang akan di buat (Kolom Disk Image Format), pilih “ISO File Format”, klik “Next” untuk lanjut
- Selanjutnya tinggal menunggu sampai proses pembuatan file Iso selesai.
- Klik “Exit” untuk menutup dan lihat hasilnya ditempat yang telah di tentukan sebelumnya:
Image Burning
Ashampoo Burning Studio sudah tuntas, sekarang saatnya untuk Image
Burning. Yang perlu diingat adalah file yang akan dijadikan ISO sudah harus
diletakkan dalam satu folder dan nantinya kapasitas total dari file iso
nantinya tergantung kapasitas file yang akan dimasukkan dalam folder bakal ISO
tadi. Dalam tutorial ini saya menemptakan Folder bakal ISO di Document. Folder
ini saya berinama “Kumpulan Master”.
Berhubung hanya sekedar praktek jadi saya hanya memasukkan beberapa master
aplikasi yaitu Mozilla Firefox 18, Ashampoo Burning Studio 2013, Aimp 3, Image
Burning, Winrar dan KMP Player. Ikuti
langkah berikut ini.
- Jalankan aplikasi Image Burning dengan mengklik dua kali icon ImgBurn di dekstop, tunggu sampai aplikasi tersebut terbuka.
- Pilih/klik opsi “Create image file from files/folders”
- Tentukan lokasi sumber dan lokasi target. Untuk Source pilih folder baka ISO yang telah dibuat sebelumnya (folder Kumpulan Master), selanjutnya untuk target (tempat penyimpanan hasil) silahkan tentukan sendiri, dalam tutorial ini saya juga tempatkan di Document. Jangan lupa simpan file (Save as type) dengan ISO Files (*.iso)
- Klik “Build” untuk memulai proses kompressi ISO.
- Selanjutnya
hanya Ok-Yes-Ok-Yes dan selesai
- Lihat Document untuk hasilnya.
- Untuk selanjutnya silahkan praktek dengan sample lainnya. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat ISO langsung dari CD/DVD atau sebaliknya.
Di atas sudah dijelaskan bagaimana cara membuat file image berformat
ISO, rasanya kurang afdol jika tidak dilengkapi dengan cara membaca, mengedit,
mengkonversi, mengekstrak atau memburning file tersebut. Singkat aja, untuk
sekedar membaca atau mengurai (ekstrak) file ISO, aplikasi seperti WinRar atau WinZip rasanya sudah
cukup, tapi hanya sebatas itu, belum
lagi jika file ISO yang akan di buka cukup besar, akan memakan waktu cukup lama
dan tentunya siapkan lagi space seukuran file yang bersangkutan sebagai tempat ekstrak.
Untuk itu, sebaiknya gunakan virtual
drive (Baca Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Menginstall Windows 8). Ada beberapa aplikasi yang
dapat digunakan untuk membuat Virtual Drive, sebut saja Daemon Tools Lite,
Alcohol 120% dan banyak lagi.
Dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan cara menggunakan virtual
drive dari Daemon Tools Lite Pro 5.1. Bagi yang belum punya silahkan minta ke
gudangnya Om Google atau minta ke tetangga. Yang saya pakai? Sudah pasti ASPAL
punya. Karena aplikasi tersebut sudah terinstall di Notebook saya, langsung
saja.
Membaca file
- Pilih file berformat ISO yang akan dibaca, dalam kesempatan ini saya menggunakan file image driver yang tadi.
- Klik Kanan file tersebut, pilih DAEMON Tools Pro > Muat ke “(Mount to)” > [DT-0] (H) Kosong “([DT-0] (H) Empty)”
- Tunggu beberapa saat dan lihat Windows Explorer.
- Lihat, BD-Rom Drive (H:) yang tadinya kosong kini berubah (bandingkan dengan screenshot pada halaman 3 di atas.
- Untuk menjalankan meng-copy atau menginstall dapat dijalankan secara langsung dari virtual drive tanpa harus mengekstrak. Coba muat file ISO yang telah dibuat sebelumnya.
- Untuk mengeluarkan virtual drive klik kanan di virtual drive > DAEMON Tools Pro > Unmount Image
Pada saat
memuat file ISO dengan Virtual drive utamanya jika file ISO berasal dari media
luar (removeable), jangan lepaskan media sumber tersebut selama proses
pembacaan/pemakain berjalan. Jangan khawatir, pada saat membuak file ISO dengan
virtual drive master aplikasi Anda tidak terinfeksi virus nakal.
Mengedit dan Mengkonversi file Image
Mengedit file image berarti mengubah file Image misalnya menambah atau
mengurangi isi file tersebut, sedangkan mengkonfersi berarti mengubah atribut
atau ekstensi file Image tersebut. Tambahan, format file image ada beberapa
macam, tergantung tools yang digunakan untuk membuatnya, seperti *.nrg dibuat
dengan Nero, *.ash dibuat dengan Ashmpoo Burning Studio, *.MDF dan *.MDX dibuat
dengan Daemon Tools Lite dan banyak lagi, meskipun umumnya aplikasi tersebut
mendukung untuk penyimpanan dalam file standar (*.ISO). Namun, terkadang ada
saja yang menyimpan file tersebut dalam format aplikasi pembuat file imagenya.
Emang apa masalahnya kalau file imagenya berformat *.nrg misalnya? Bukan tidak
bagus, tapi seperti saya katakan sebelumnya, ada banyak format file image,
tergantung aplikasi apa yang dipakai membuatnya. Masalahnya adalah ada banyak
aplikasi yang tidak saling mendukung. Misalnya, Driver yang saya buat sebelumnya
saya simpan dengan mengikuti format Ashampoo
Burning Studio dan kemudian file tersebut akan saya burning kembali ke
keping DVD dengan menggunakan Nero 10
Ultra, sudah dapat di pastikan Nero tidak mengenali file tersebut.
Berbeda lagi jika file tersebut disimpan dengan menggunakan format ISO
standar, dapat dipastikan bahwa setiap aplikasi burning akan mengenalinya.
Demikian pula dengan aplikasi virtual drive, aplikasi semacam ini akan dapat
mengenali semua format image dan ditambah dengan vitur edit dan convert image,
maka merupakan langkah yang tepat dijadikan
pilihan utama sebagai pembaca file image, termasuk ISO. Ok, cukup jelas
dan langsung ke TKP...
- Pilih file berformat ISO yang akan diedit/diconvert. Dalam kesempatan ini saya menggunakan file ISO yang telah kita buat sebelumnya, yaitu Kumpulan Master.
- Klik kanan file yang bersangkutan, pilih DAEMON Tools Pro > Edit Image
- Perhatikan jendela berikut. Lihat petunjuknya, klik kanan dan pilih “Tambah berkas” / “Add file” untuk menambahkan file atau klik kanan langsung file yang akan di hapus dan pilih “Hapus” / “Remove”, klik “Save” untuk menyimpan
- Di jendela Save dapat ditentukan format file ISO yang baru, jadi jika sebelumnya file tersebut merupakan file image yang dibuat dengan format *.Nrg, Anda dapat memilih format ISO standar untuk langsung mengkonversi. Klik “Ok” untuk lanjut.
- Tinggal tunggu sampai proses save dan convert selesai, Anda dapat me-minimize jendela tersebut untuk melanjutkan pekerjaan yang lain dengan mengklik “Mode Belakang” / “Backgroun Mode” dan setelah selesai coba cek langsung hasilnya.
Cukup Panjang yah tutorialnya, capek juga nih,
tapi tak apalah yang penting pembaca semua tidak ada yang kecewa. Ayo semuanya
relaksasi, berdiri tegak, angkat kaki dan tangan kiri bersamaan, tangan kanan
lurus ke samping, ikuti irama. Hahahah,,,
Sekian dulu yah....
SELAMAT MENCOBA, SEMOGA SUKSES….....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar